Jumat, 14 Desember 2012

Perkembangan emosi pada AUD

Perkembangan emosi pada AUD

A.   Pengertian emosi
Menurut Golemant (1995:411) menyatakan bahwa “emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran khasnya,suatu
keadaan biologis dan psikologis serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak”. Syamsuddin (1990:69) “emosi merupakan suasana yang kompleks (a complex feeling state) dan getaran jiwa yang muncul sebelum ataupun sesudah terjadinya suatu prilaku. Jadi emosi dapat disimpulkan “Emosi merupakan suatu keadaan yang kompleks, dapat berupa perasaan atau getaran jiwa yang ditandai oleh perubahan biologis yang muncul menyertai terjadinya suatu perilaku”.
B.   Fungsi emosi
Fungsi emosi adalah,
v  Merupakan suatu bentuk komunikasi sehingga anak dapat menyatakan segala kebutuhan dan perasaannya kepada orang lain.
v  Emosi berperan dalam mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian diri anak dengan lingkungan sosial, antara lain:
Ø  Tingkah laku emosi anak yang ditampilkan merupakan sumber penilaian lingkungan sosian terhadap dirinya
Ø  Emisi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dapat mempengaruhi interaksi sosial anak
Ø  Tingkah laku yang sama jika dilakukan berulang-ulang bisa menjadi kebiasaan
Ø  Ketegangan emosi yang dimiliki anak dapat mengganggu aktivitas motorik dan mental anak.
C.   Jenis-jenis emosi
v  Gembira
Setiap orang dari berbagai usia, mulai dari bayi sampai orang yang sudah tua pasti pernah mengalami yang namanya gembira. Pada umumnya perasaan gembira dan senang diekspresikan dengan tersenyum ataupun tertawa. Perasaan gembira ini juga ada dalam aktivitas kreatif pada saat menemukan sesuatu atau mencapai suatu kemenangan.

v  Takut
Perasaan takut merupakan bentuk emosi yang menunjukkan adanya bahaya. Perasaan takut ditandai oleh perubahan fisiologis, misalnya mata melebar, berhati-hati, berhenti bergerak, bersembunyi, dll. Anak kecil lebih takut kepada benda-benda dibandingkan dengan bayi. Usia antara 2 sampai 6 tahun merupakan masa puncak bagi rasa takut yang khas di dalam pola perkembangan yang normal, karena anak kecil lebih mampu mengenal bahaya dibandingkan dengan bayi.
Ø  Rasa malu
Rasa malu merupakan bentuk ketakutan yang ditandai oleh penarikan diri dari hubungan dengan orang lain yang tidak dikenal atau tidak sering dijumpainya. Pada bayi, reaksi malunya yaitu, menangis, memalingkan muka dari orang yag tak dikenal nya dan bergayut pada orang yang sudah akrab. Anak-anak reaksi malunya, muka memerah, berbicara sediki-sedikit, dengan tingkah yang gugup seperti menarik=narik telinga ataupun baju.
Ø  Rasa canggung
Rasa canggung merupakan keadaan khawatir yang menyangkut kesadaran diri.rasa canggung ini mulai berkembang pada anak yang belum berusia 5-6 tahun. Dengan meningkatnya usia anak, rasa canggung bertambah karena mengingat pengalaman anak.
Ø  Rasa cemas
Merupakan keadaan mental yang tidak enak berkenaan dengan sakit yang mengancam atau yang dibayangkan.  Rasa cemas pada anak muncul pada masa sekolah awal.
v  Marah
Rasa marah adalah ekspresi yang lebih sering di ungkapkan pada masa kanak-kanak jika dibandingkan dengan rasa takut, karena rangsangan yang menimbulkan rasa marah lebih banyak  dan pada usia dini anak-anak mengetahui bahwa kemarahan merupakan cara efektif untuk memperoleh perhatian atau memenuhi keinginan mereka.


D.   Kondisi yang ikut mempengaruhi emosi dominan
v  Kondisi kesehatan
Kesehatan yang baik mendorong emosi yang menyenangkan, jika kesehatan sedang buruk maka emosi yang tidak mengenangkan akan lebih dominan.
v  Suasana rumah
Jika seorang anak yang tumbuh dalam keluarga yang kebih banyak kebahagiaannya didalam maka anak akan lebih banyak mempunyai kesempatan untuk menjadi anak yang bahagia.
v  Cara mendidik anak
Cara mendidik anak yang bersifat demokratis dan permisif akan menimbulkan suasana rumah yang lebih santai yang akan menunjang ekspresi emosi yang menyenangkan. Dan begitu juga sebaliknya jika dalam mendidik anak secara otoriter, yang menggunakan metode hukuman, akan mendorong emosi yang tidak menyenangkan akan lebih dominan.
v  Hubungan dengan para anggota keluarga
Hubungan yang tidak rukun dengan orang tua atau saudara akan lebih banyak menimbulkan kemarahan dan kecemburuan sehingga emosi ini akan cenderung menguasai kehidupan anak.
v  Hubungan dengan teman sebaya
Jika anak diterima dengan baik oleh teman sebaya maka emosi yang menyenangkan akan lebih dominan pada anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar