Perkembangan emosi pada AUD
A.
Pengertian emosi
Menurut Golemant
(1995:411) menyatakan bahwa “emosi merujuk pada suatu perasaan atau
pikiran-pikiran khasnya,suatu
keadaan biologis dan psikologis serta serangkaian
kecenderungan untuk bertindak”. Syamsuddin (1990:69) “emosi merupakan suasana
yang kompleks (a complex feeling state) dan getaran jiwa yang muncul sebelum
ataupun sesudah terjadinya suatu prilaku. Jadi emosi dapat disimpulkan “Emosi
merupakan suatu keadaan yang kompleks, dapat berupa perasaan atau getaran jiwa
yang ditandai oleh perubahan biologis yang muncul menyertai terjadinya suatu
perilaku”.
B.
Fungsi emosi
Fungsi emosi adalah,
v Merupakan suatu bentuk
komunikasi sehingga anak dapat menyatakan segala kebutuhan dan perasaannya
kepada orang lain.
v Emosi berperan dalam
mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian diri anak dengan lingkungan sosial,
antara lain:
Ø Tingkah laku emosi anak yang
ditampilkan merupakan sumber penilaian lingkungan sosian terhadap dirinya
Ø Emisi yang menyenangkan atau
tidak menyenangkan dapat mempengaruhi interaksi sosial anak
Ø Tingkah laku yang sama jika
dilakukan berulang-ulang bisa menjadi kebiasaan
Ø Ketegangan emosi yang
dimiliki anak dapat mengganggu aktivitas motorik dan mental anak.
C.
Jenis-jenis emosi
v Gembira
Setiap orang dari berbagai usia, mulai dari bayi sampai orang
yang sudah tua pasti pernah mengalami yang namanya gembira. Pada umumnya
perasaan gembira dan senang diekspresikan dengan tersenyum ataupun tertawa.
Perasaan gembira ini juga ada dalam aktivitas kreatif pada saat menemukan
sesuatu atau mencapai suatu kemenangan.
v Takut
Perasaan takut merupakan bentuk emosi yang menunjukkan adanya
bahaya. Perasaan takut ditandai oleh perubahan fisiologis, misalnya mata
melebar, berhati-hati, berhenti bergerak, bersembunyi, dll. Anak kecil lebih
takut kepada benda-benda dibandingkan dengan bayi. Usia antara 2 sampai 6 tahun
merupakan masa puncak bagi rasa takut yang khas di dalam pola perkembangan yang
normal, karena anak kecil lebih mampu mengenal bahaya dibandingkan dengan bayi.
Ø Rasa malu
Rasa malu merupakan bentuk ketakutan yang ditandai oleh
penarikan diri dari hubungan dengan orang lain yang tidak dikenal atau tidak
sering dijumpainya. Pada bayi, reaksi malunya yaitu, menangis, memalingkan muka
dari orang yag tak dikenal nya dan bergayut pada orang yang sudah akrab.
Anak-anak reaksi malunya, muka memerah, berbicara sediki-sedikit, dengan
tingkah yang gugup seperti menarik=narik telinga ataupun baju.
Ø Rasa canggung
Rasa canggung merupakan keadaan khawatir yang menyangkut
kesadaran diri.rasa canggung ini mulai berkembang pada anak yang belum berusia
5-6 tahun. Dengan meningkatnya usia anak, rasa canggung bertambah karena
mengingat pengalaman anak.
Ø Rasa cemas
Merupakan keadaan mental yang tidak enak berkenaan dengan
sakit yang mengancam atau yang dibayangkan.
Rasa cemas pada anak muncul pada masa sekolah awal.
v Marah
Rasa marah adalah ekspresi yang lebih sering di ungkapkan
pada masa kanak-kanak jika dibandingkan dengan rasa takut, karena rangsangan
yang menimbulkan rasa marah lebih banyak
dan pada usia dini anak-anak mengetahui bahwa kemarahan merupakan cara
efektif untuk memperoleh perhatian atau memenuhi keinginan mereka.
D.
Kondisi yang ikut
mempengaruhi emosi dominan
v Kondisi kesehatan
Kesehatan yang baik mendorong emosi yang menyenangkan, jika
kesehatan sedang buruk maka emosi yang tidak mengenangkan akan lebih dominan.
v Suasana rumah
Jika seorang anak yang tumbuh dalam keluarga yang kebih
banyak kebahagiaannya didalam maka anak akan lebih banyak mempunyai kesempatan
untuk menjadi anak yang bahagia.
v Cara mendidik anak
Cara mendidik anak yang bersifat demokratis dan permisif akan
menimbulkan suasana rumah yang lebih santai yang akan menunjang ekspresi emosi
yang menyenangkan. Dan begitu juga sebaliknya jika dalam mendidik anak secara
otoriter, yang menggunakan metode hukuman, akan mendorong emosi yang tidak
menyenangkan akan lebih dominan.
v Hubungan dengan para anggota
keluarga
Hubungan yang tidak rukun dengan orang tua atau saudara akan
lebih banyak menimbulkan kemarahan dan kecemburuan sehingga emosi ini akan
cenderung menguasai kehidupan anak.
v Hubungan dengan teman sebaya
Jika anak diterima dengan baik oleh teman sebaya maka emosi
yang menyenangkan akan lebih dominan pada anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar