Kondisi yang mempengaruhi perkembangan pralahir
Kondisi-kondisi yang bisa
mempengaruhi perkembangan pralahir,yaitu;
v Gizi ibu
Makanan bayi yang belum dilahirkan berasal dari aliran darah
ibu melalui plasenta. Makanan ibu harus mengandung cukup protein,lemak dan
karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi
v Kekurangan vitamin
Kekurangan vitamin,terutama
vitamin C, B-6, B-12, D,E dan K mungkin mengganggu pola normal perkembangan
pralahir
v Kesehatan ibu
Kondisi kesehatan ibulah yang
diketahui atau diyakini mempunyai pengaruh terbesar pada anak yang belum lahir
termasuk gangguan endokrin, penyakit infeksi (terutama rubella dan penyakit
kelamin), penyakit yang lama atau merusak dan jangan kurang atau berlebihannya
buat janin
v Faktor RH
Ketidaksesuaian antara tipe
darah ibu dan ayah menyebabkan kerusakan sel janin. Ini menimbulkan komplikasi
fisik atau mental yang seringkali cukup berbahaya sehingga menyebabkan kematian
atau gangguan permanen pada anak
v Obat-obatan
Hingga sekarang masih terlalu
sedikit pengetahuan mengenai apa saja obat yang aman digunakan wanita hamil dan
yang dapat membahayakan janin. Wanita hamil sangat disarankan untuk tidak meminum
obat-obatan tanpa pengetahuan atau izin dokter
v Sinar-x dan radium
Terdapat bukti medis,
walaupun tidak meyakinkan saat ini, bahwa penggunaan sinar-x dan radium untuk
tujuan pengobatan pada wanita hamil cenderung merusak janin. Kerusakan ini
mungkin berbentuk cacat lahir, keguguran atau kematian sebelum lahir.
Penggunaan sinar –x untuk tujuan diagnosi untuk menentukan ukuran dan posisi
janin dalam rahim mendekati akhir kehamilan tidak mempengaruhi janin.
v Alkohol
Hanya terdapat sedikit bukti
bahwa penggunaan alkohol oleh wanita hamil akan merusak janin sepanjang
digunakan dan berlebihan, kemungkinan akan merusak perkembangan fisik dan
mental anak tersebut
v Tembakau
Merokok paling berbahaya bagi
anak yang belum lahir bila ibu menghirup asapnya. Bahkan jika ia tidak
menghirupnya, terdapat beberapa bukti bahwa calon ibu yang merokok mempengaruhi
denyut jantung janin dan kandungan kimiawi darah janin
v Usia orang tua
Sebelum berusia 21 tahun,
alat reproduksi wanita belum matang sepenuhnya dan hormon yang diperlukan untuk
reproduksi belum mencapai tingkat optimum, setelah usia 29 tahun, kegiatan
hormonal secara bertahap menurun, tidak ada bukti bahwa usia orang tua
mempengaruhi perkembangan anak yang belum lahir
v Emosi calon ibu
Calon ibu yang mengalami
stress ringan, menyebabkan kegiatan janin dan denyut jantung meningkat. Calon
ibu yang mengalami stress berat dan lama mengakibatkan “blood borne anxieties”
yang mempengaruhi perkembangan pascalahir dan pralahir
v Kesesakan rahim
Pada kelahiran kembar,
kesesakan mungkin membatasi kegiatan janin, yang penting untuk perkembangan
normal
Bahaya fisik yang mungkin terjadi
dalam berbagai periode pralahir
a.
Periode ovum
·
Kemungkinan ovum yang dibuahi akan mati kelaparan sebelum tertanam
di dinding rahim karena waktu yang dibutuhkan untuk melalui tabung falopii
·
Tidak adanya persiapan dinding rahim untuk menerima ovum yang
dibuahi karena ketidak seimbangan antara kelenjar pituitarydan ovarium ibu
·
Melekatnya ovum yang dibuahi pada dinding tabung falopii
suatu kehamilan tabungan mengakibatkan tidak adanya makanan atau ruangan untu
tumbuh
·
Melekatnya ovum yang dibuahi pada bidang sempit jaringan
fibroid dalam dinding rahim yang dapat menghalanginya untuk menerima makanan.
b.
Periode embrio
· Keguguran atau “abortus
spontan” disebabkan kondisi yang tidak baik dalam lingkungan ibu seperti
kekurangan gizi, gangguan kelenjar, stres emosional, dan lain-lain yang dapat
menyebabkan embrio tercabut dan dinding rahim
· Ketidakteraturan perkembangan
yang lebih mungkin terjadi dalam periode ini dari pada periode janin
c.
Periode janin
· Kemungkinan keguguran hingga
bulan lunar kelima, terutama pada saat periode menstruasi wanita biasanya
terjadi
· Kelahiran prematur dengan
komplikasinya dan kemungkinan kematian
· Komplikasi proses kelahiran
karena postmaturitas janin, posisi janin yang tidak baik dalam rahim, dan
ketidakseimbangan kelenjar karena stres yang dialami ibu
· Ketidakteraturan perkembangan
yang disebabkan oleh kondisi yang serupa dengan periode embrio dapat menghambat
perkembangan janin atau mempenharuhi perkembangan ciri janin, terutama otak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar