Sabtu, 15 Desember 2012

Kondisi yang mempengaruhi perkembangan pralahir


Kondisi yang mempengaruhi perkembangan pralahir

Kondisi-kondisi yang bisa mempengaruhi perkembangan pralahir,yaitu;
v  Gizi ibu
Makanan bayi yang belum dilahirkan berasal dari aliran darah ibu melalui plasenta. Makanan ibu harus mengandung cukup protein,lemak dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi
v  Kekurangan vitamin
Kekurangan vitamin,terutama vitamin C, B-6, B-12, D,E dan K mungkin mengganggu pola normal perkembangan pralahir
v  Kesehatan ibu
Kondisi kesehatan ibulah yang diketahui atau diyakini mempunyai pengaruh terbesar pada anak yang belum lahir termasuk gangguan endokrin, penyakit infeksi (terutama rubella dan penyakit kelamin), penyakit yang lama atau merusak dan jangan kurang atau berlebihannya buat janin
v  Faktor RH
Ketidaksesuaian antara tipe darah ibu dan ayah menyebabkan kerusakan sel janin. Ini menimbulkan komplikasi fisik atau mental yang seringkali cukup berbahaya sehingga menyebabkan kematian atau gangguan permanen pada anak
v  Obat-obatan
Hingga sekarang masih terlalu sedikit pengetahuan mengenai apa saja obat yang aman digunakan wanita hamil dan yang dapat membahayakan janin. Wanita hamil sangat disarankan untuk tidak meminum obat-obatan tanpa pengetahuan atau izin dokter
v  Sinar-x dan radium
Terdapat bukti medis, walaupun tidak meyakinkan saat ini, bahwa penggunaan sinar-x dan radium untuk tujuan pengobatan pada wanita hamil cenderung merusak janin. Kerusakan ini mungkin berbentuk cacat lahir, keguguran atau kematian sebelum lahir. Penggunaan sinar –x untuk tujuan diagnosi untuk menentukan ukuran dan posisi janin dalam rahim mendekati akhir kehamilan tidak mempengaruhi janin.

v  Alkohol
Hanya terdapat sedikit bukti bahwa penggunaan alkohol oleh wanita hamil akan merusak janin sepanjang digunakan dan berlebihan, kemungkinan akan merusak perkembangan fisik dan mental anak tersebut
v  Tembakau
Merokok paling berbahaya bagi anak yang belum lahir bila ibu menghirup asapnya. Bahkan jika ia tidak menghirupnya, terdapat beberapa bukti bahwa calon ibu yang merokok mempengaruhi denyut jantung janin dan kandungan kimiawi darah janin
v  Usia orang tua
Sebelum berusia 21 tahun, alat reproduksi wanita belum matang sepenuhnya dan hormon yang diperlukan untuk reproduksi belum mencapai tingkat optimum, setelah usia 29 tahun, kegiatan hormonal secara bertahap menurun, tidak ada bukti bahwa usia orang tua mempengaruhi perkembangan anak yang belum lahir
v  Emosi calon ibu
Calon ibu yang mengalami stress ringan, menyebabkan kegiatan janin dan denyut jantung meningkat. Calon ibu yang mengalami stress berat dan lama mengakibatkan “blood borne anxieties” yang mempengaruhi perkembangan pascalahir dan pralahir
v  Kesesakan rahim
Pada kelahiran kembar, kesesakan mungkin membatasi kegiatan janin, yang penting untuk perkembangan normal

Bahaya fisik yang mungkin terjadi dalam berbagai periode pralahir
a.      Periode ovum
·         Kemungkinan ovum yang dibuahi akan mati kelaparan sebelum tertanam di dinding rahim karena waktu yang dibutuhkan untuk melalui tabung falopii
·         Tidak adanya persiapan dinding rahim untuk menerima ovum yang dibuahi karena ketidak seimbangan antara kelenjar pituitarydan ovarium ibu
·         Melekatnya ovum yang dibuahi pada dinding tabung falopii suatu kehamilan tabungan mengakibatkan tidak adanya makanan atau ruangan untu tumbuh
·         Melekatnya ovum yang dibuahi pada bidang sempit jaringan fibroid dalam dinding rahim yang dapat menghalanginya untuk menerima makanan.
b.      Periode embrio
·      Keguguran atau “abortus spontan” disebabkan kondisi yang tidak baik dalam lingkungan ibu seperti kekurangan gizi, gangguan kelenjar, stres emosional, dan lain-lain yang dapat menyebabkan embrio tercabut dan dinding rahim
·      Ketidakteraturan perkembangan yang lebih mungkin terjadi dalam periode ini dari pada periode janin
c.       Periode janin
·      Kemungkinan keguguran hingga bulan lunar kelima, terutama pada saat periode menstruasi wanita biasanya terjadi
·      Kelahiran prematur dengan komplikasinya dan kemungkinan kematian
·      Komplikasi proses kelahiran karena postmaturitas janin, posisi janin yang tidak baik dalam rahim, dan ketidakseimbangan kelenjar karena stres yang dialami ibu
·      Ketidakteraturan perkembangan yang disebabkan oleh kondisi yang serupa dengan periode embrio dapat menghambat perkembangan janin atau mempenharuhi perkembangan ciri janin, terutama otak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar